Thursday, February 22, 2007

Lulusan STIE TN Tak Akan Menganggur

Jakarta [tn.news] 19 Feb 2007
Agaknya ini suatu hal yang istimewa bagi STIE Tunas Nusantara (STIE-TN) ketika diundang oleh Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) Provinsi DKI Jaya. Forum terbatas ini, selain dihadiri oleh Ketua STIE TN juga oleh, Pembantu Rektor 1 Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ketua STEKPI jakarta, Presdir Politeknik LP3I, dan Rektor Universitas Pancasila. Pertemuan tersebut berlangsung di Aula Dinas Dikmenti DKI Jakarta, Jl. Gatot Subroto kav 40-41, 19 Februari 2007.
Dalam kesempatan itu Kepala Dikmenti, H. Margani M. Mustar, menyambut baik peran serta Perguruan Tinggi dalam meningkatkan taraf pendidikan warga DKI Jaya. "Perguruan Tinggi (PT) adalah Central of Excellent yang diharapkan memberikan kontribusi terhadap dunia pendidikan khususnya dengan Program Kuliah Beasiswa, Pelatihan bagi guru dan siswa sekolah menengah", kata Margani.
Sementara itu pihak STEKPI Jakarta melontarkan gagasan perlunya PT mengkonsolidasi diri untuk menghadang atau paling tidak meredam maraknya PT asing masuk ke Indonesia. Sedangkan, Ketua STIE TN mengatakan menurunnya trend penerimaan mahasiswa juga disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat akibat krisis ekonomi yang belum sepenuhnya pulih. "Namun tak perlu takut, kalau ada calon mahasiswa yang benar memiliki prestasi kami siap memfasilitasi dengan Program Kelas Beasiswa." kata Ketua Kampus Beasiswa - Kampus Wirausaha ini.
"Program kita sangat terbuka, setelah kuliah dengan beasiswa,idealnya, lulusan STIE-TN, tidak perlu takut untuk bersaing di bursa lapangan kerja. Karena sebelum mereka tamat, sebenarnya mahasiswa STIE Tunas Nusantara sudah punya bisnis" terang pak Iwan.
"Jangan takutlah, lulusan Kampus Wirausaha tak akan jadi penganggur", tegas Ketua pasti [dik]

Kampus Beasiswa - Kampus Wirausaha

Kampus Calon Wirausahawan & Wirausahawati dengan Beasiswa

Gelar Beras Seribu / 2kg

Cawang, [tn.news] 22 Feb '07

phot0124.jpgPersoalan banjir masih tersisa dan cukup menyengsarakan warga yang wilayahnya terlanda. Dan, persoalan itu bertambah ketika harga beras dipasar melonjak. Peduli akan hal itu, pihak STIE Tunas Nusantara bekerja sama dengan beberapa donatur menggelar Operasi Pasar Terbatas. Operasi ini hanya untuk sebagian warga RT 08 Tanjung Sanyang Cawang dan terbatas untuk 200 paket saja.

1 (paket) terdiri dari 2 kg beras, cukup ditebus dengan uang sebesar Rp 1.000.- saja. Karena sebelumnya STIE-TN juga mengelola bantuan bagi korban banjir, stok yang tersisa di gudang Posko STIE-TN berupa mie instan, susu kotak dan biskuit ikut dibagikan secara gratis.

Operasi Pasar terbatas ini dimaksudkan sekadar untuk ikut meringankan beban warga yang semakin berhimpit. "Ini langkah kecil kita untuk pemulihan pisik", kata pak Agus Selamet, Kepala Humas STIE-TN.

"Namun demikian, kita juga membagi 200 kitab suci Al Qur'an dengan harapan warga yang tertimpa bencana kembali menyandarkan semuanya kepada yang Maha Kuasa dengan membaca ayat-ayat suci", tambah pak Agus.

"Alhamdulillah, dapat beras, dapat mie, dapat al qur'an juga.", kata ibu Siti Rohana. "Saya itu sudah lama ingin mengaji. Namun al Qur'an-nya , lecek karena bajir." tambahnya lagi.

Sementara itu, sembari bapak ibu mereka antri menukarkan kupon dengan paket sembako. Anak-anak yang kebetulan ikut menemani orang tuanya ke Kampus Jingga berhibur dengan mahasiswi Tunas Nusantara. Bernyanyi dan bergoyang. "Seneng, abis nyanyi dapet biskuit dan susu kotak" seru Lidya. [dik]

Balonku Lagu Favorit

phot0125.jpgCawang [tn.news] 22 Feb '07.

Neni, Yuli dan Tika mahasiswi STIE Tunas Nusantara langsung mengambil peranan ketika melihat banyak anak-anak yang ikut dengan orang tuanya menukar Kupon Paket Sembako Rp 1.000.- di Aula kampus Jingga.

Dengan segera mereka menyiapkan biskuit dan susu kotak lalu memanggil mereka untuk bernyanyi, bergembira lalu memberkan hadiah.

Beberapa anak yang tampil lebih memilih untuk menyanyikan Balonku disusul oleh Pelangi.

Sebagian anak yang tadinya, malu dan rada takut begitu melihat temannya dapat hadiah biskuit dan susu kotak akhirnya ikut bergembira dan bernyanyi.

"Senang bisa ikut membahagiakan mereka", kata Yuli [dik]

Monday, February 12, 2007

Korban Banjir Tanjung Sanyang 897 Jiwa

Cawang, [tn.news] 12 Feb 07
Lurah Cawang, Budhi Novian, ketika dihubungi [tn.news] dalam kunjungannya ke Posko Banjir STIE-TN hari mengatakan untuk RW 08 ada sekitar 410 Kepala Keluarga. Diantaranya sekitar 897 jiwa menjadi korban banjir. Para korban tersebar di 7 RT. Saat ini ditampung di STIE-TN sekitar 600 jiwa dan sisanya di Mesjid Al Barokah. Mesjid Al Barokah sendiri sebenarnya tak luput dari terpaan banjir.
"Ketingginan air pada waktu banjir mencapai 8 meter", kata Pak Lurah. "Ada yang dinding rumahnya jebol, bahkan termasuk mesjid, Taman Kanak-kanak, dan warung. Bahkan ada yang hanya tinggal pondasi. Itu terjadi di RT 05/08. Karena persis di pinggir kali", jelas pak Budhi lagi.
Pak Lurah juga meminta agar warga tetap tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan ini [dik]

Warga rebutan Foto Bareng "Debu"

Cawang [tn.news] 12 Feb 07
Kehadiran Grup Musik Debu di tempat pengungsian STIE-TN selain menghibur warga, memberikan spirit religius, juga memberikan kesempatan warga foto bersama. Ibu-ibu yang menggendong bayipun tak mau ketinggalan. Bahkan yang sedang hamil minta perutnya diusap oleh salah seorang personel DEBU.
"Sejuk, lagu-lagunya mengingatkan kita akan kebesaran Allah", kata Ibu Siwi.
Para mahasiswa, juga ikut berjingkrak membaur bersama pengungsi bergoyang mengikuti irama lagu-lagu yang dilantunkan debu.
"Kami sangat terhibur", tambah ibu itu lagi. [dik]

"Kami hanya bisa tersenyum"

Cawang [tn.news] 12 Feb 07.
Seorang warga, Tanjung Sanyang, mengatakan hal itu ketika Relawan STIE-TN menemani Grup Musik Debu melihat-lihat puing-puing rumah akibat banjir. "Apalagi yang dapat kami perbuat selain tersenyum", tambahnya lagi.
Rombongan "DEBU" juga mampir ke Mesjid Al Hidayah dan Taman Kanak-Kanak Melati RT 05/08. Mesjid dan TK Melati ini tak luput dari terjangan banjir yang melanda. Dimana-mana terlihat barang-barang berserakkan, buku-buku, kasur, sepatu, lemari dan entah apalagi. Semuanya bercampur lumpur. "Membersihkan lumpur dan sampah ini adalah hal yang cukup berat", kata Ketua RW 08, H.A Chaeruddin.
Sementara itu Ummi, pengelola TK Melati berharap berbagai pihak, termasuk pemerintah dapat membantu TK Melati agar anak-anak dapat segera kembali belajar. "Lihat pak, semuanya berantakkan, buku-buku berserakkan dan tak bisa dipakai lagi", jelas Ummi lagi.
Sementara itu, sebagai ungkapan terimakasih, Ketua YPTN, H. Zakir Boneh, secara khusus menjamu rombongan grup Musik DEBU di STIE-TN. [dik]

Iwapi juga Datang ke STIE-TN

Cawang, [tn.news]
Sehari setelah kedatangan Tim Dapur Lapangan dari Yonbekang 1 Divif 1 Kostrad, STIE-TN juga didatangi Ibu-ibu pengusaha yang tergabung dalam Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia. Rombongan yang disambut oleh Ketua YPTN, H.Zakir Boneh dan Ketua STIE-TN, Iwan Darmawansyah sempat melakukan ramah tamah di lobby STIE-TN, sebelum melihat keadaan pengungsi.
Ketua Umum Iwapi, Nita Yuni dan rombongan hadir untuk menyerahkan bantuan obat-obatan untuk pengungsi.
Pada hari itu juga Tim Medis dari Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU) menggelar pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis bagi pengungsi.
Sementara Tim Dapur Lapangan Kostrad mendapat 6 (enam) orang tambahan tenaga dari Artha Graha Peduli.
Hari sebelumnya tamu lain yang juga hadir adalah dari Panasonic dan rombongan ibu-ibu Dharmawanita dari kelurahan Cawang. [dik]

Debu Hibur Pengungsi di STIE-TN

Cawang, [tn.news] Senin, 12 Feb 07
Dompet Dhuafa Republika yang sejak keberadaan pengungsi di STIE-TN hampir setiap hari memberikan bantuan dan "hiburan", kali ini menghadirkan grup musik DEBU ke lokasi pengungsi. Menurut Manager Debu, Febrian Kurdi, kedatangan mereka selain untuk menghibur para pengungsi juga makan bersama dengan pengungsi. "Ini adalah Road Show kami yang kedua, sebelumnya kami dari SMA 8 Bukit Duri Jakarta", kata Mas Bian.
Dompet Dhuafa sendiri, memiliki 3 (tiga) program: Evakuasi, Dapur Umum dan Pembersihan Pascabanjir. "Program-program ini akan kita jadikan model, sesuatu yang dapat ditiru oleh Relawan lainnya dan juga oleh Pemerintah", kata Abdul Ghofur, Kepala Departemen ZIS. "Model yang kita lakukan adalah memfasilitasi masyarakat korban banjir dan mau ikut berpartisipasi dalam penanggulangan pascabanjir. Seperti di Bukit Duri, kami melakukan Program Jakartaku Bersih Kembali. Mengerahkan 1.000 relawan. Termasuk korban banjir sendiri", tambah Abdul Ghofur.
Personel Grup Musik Debu yang hadir dalam kesempatan ini adalah: Mustafa (Vokalis), Naseem, Wahab, Zakaria (Perkusi), Mujaheed (Bass), Saleem (Suling), Syakura (Biola) dan Na'imah (Mandolin).
"Kami datang, kami berbagi, kami menghibur setelah itu membagikan makan siang", jelas mas Bian lagi [dik]

Relawan STIE-TN Meringkuk Di RSUD Budhi Asih

Cawang [tn.news] Senin, 12 Feb 2007
Asrtri Mulyani, mahasiswa semester 1 Program Studi Akuntansi D3, STIE-TN yang sejak awal kedatangan pengungsi melakukan pelayanan sejak hari kamis (8 Feb 07) lalu terpaksa meringkuk di RSUD Budhi Asih, Jakarta Timur.
Astri yang aktif di dapur umum, cedera karena tergelincir ketika membagikan konsumsi untuk pengungsi, saat ini dirawat di Ruang 502. Pihak RSUD Budhi Asih telah memberikan fasilitas gratis biaya perawatan. "Disamping itu dari Dompet Dhuafa Republika juga telah mengucurkan bantuan", demikian kata Pak Bowo, selaku wakil penanggung jawab Posko Banjir STIE-TN [dik]

JSIT Hibur Siswa di STIE-TN

Cawang [tn.news], Minggu 11 Feb 2007.

Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) DKI Jakarta, yang dikomandoi oleh Syahroni, didukung oleh para aktivis dari Sekolah Rakyat (SR) dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mendatangi para siswa yang mengungsi di STIE-TN. Kedatangan mereka disambut oleh para aktivis BEM STIE-TN, Nur Halim dkk.
Kedatangan JSIT, selain untuk memberikan bantuan paket alat tulis, juga sekalian menghibur dengan mengusung tema: "Kembalinya Senyum Pelajar Jakarta". Dalam kesempatan ini aktivis BEM UNJ dan SR menampilkan sandiwara boneka dengan lakon "Si Tikus yang Sombong". Penampilan drama disambut antusias oleh para siswa yang mengungsi.
"Kami juga akan menyalurkan 100 paket alat tulis dan makanan ringan", jelas Syahroni. Paket yang diterima aktivis BEM STIE-TN, Nur Halim, langsung dibagikan sebelum acara ditutup. Tak terperikan kebahagiaan yang terpancar di raut muka siswa-siswa. "Terima kasih mas, terimakasih mbak", seru mereka sambil melonjak kegirangan setelah mendapatkan paket. [dik]

Friday, February 9, 2007

Pelajar Butuh Peralatan Sekolah


Cawang, [tn.news]
Menurut data yang berhasil dihimpun Tim Humas Posko Banjir STIE-TN terdapat banyak sekali anak-anak usia sekolah. Diantara mereka banyak yang sudah ingin kembali masuk dan mengikuti pelajaran di sekolah. Hanya saja ketiadaan perlatan sekolah, seperti buku pelajaran, buku tulis, alat tulis dan seragam serta sepatu membuat mereka tidak bisa bersekolah. “Pengen sih, om, tapi gak punya baju. Gak punya buku, sepatu juga pada anyut”, kata seorang siswa SMP.
Begitu mendapatkan informasi akan kebutuhan perlengkapan sekolah itu, beberapa mahasiswa mengambil inisiatif untuk menggalang bantuan. Dari pihak mahasiswa insya Allah telah menyanggupi untuk memberikan bantuan berupa tas sekolah lengkap dengan buku dan alat tulisnya. “Hanya saja mengenai pakaian seragam, kami juga berharap pihak lain memberikan perhatian. Anggaplah yang dari kami ini sebagai pancingan”, kata mahasiswa STIE-TN itu. [dik]

CILIWUNG PASCA BANJIR

Cawang (9/2/2007)
Beginilah keadaan kali Ciliwung pasca banjir di daerah cawang, setelah air surut suasana di sepanjang tepi sungai terlihat kacau berantakan, pohon - pohon tumbang dirusak oleh air yang sangat deras disebabkan oleh air hujan yang berkepanjangan di Jakarta dan sekitarnya.
Menurut pantauan langsung dari tim Humas TN, terlihat juga banyak sampah - sampah yang kebanyakan puing - puing dari rumah - rumah warga yang hancur dan ikut hanyut terbawa arus sungai yang deras.
Saat kami melakukan wawancara dengan salah satu warga yag ada di sana, mereka sangat berharap sekali banjir tidak datang lagi, "Mudah - mudahan tidak terjadi lagi kejadian seperti ini karena rumah kami telah hancur dan kami mohon bantuan dari pemerintah untuk juga merenovasi rumah kami", ujar salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya.(Dery & Riswanto)

Dinding Rumah "Janda" Jebol



Cawang, [tn.news]

Nyak Sofia, wanita Janda setengah baya ini, senang sekali mendapat kunjungannya, Ketua STIE-TN, Bp. Iwan Darmawansyah. Walau dalam keadaan dirundung malang begini, Nyak bersemangat menunjukkan dinding rumahnya yang jebol dan atapnya yang ambrol.

Nah, pak beginilah keadaan rumah Nyak. Nggak tau lagi deh, bikinnya lagi pake apa?”, keluh janda ini.

Sementara persis di pinggir kali ternyata ada rumah yang lebih parah keadaannya. Rumah tersebut rata dengan tanah. Yang masih kelihatan hanya pondasinya.

Menanggapi hal itu, Ketua RW 08 Cawang, H.A. Chaeruddin, berharap kepada pemerintah agar dapat segera mengirim bantuan untuk menyingkirkan sampah yang bertumpuk di gang-gang. “Kalau akses jalan sudah terbuka, tentu pemulihan jadi sedikit lebih mudah”, tambahnya.

Pak RW juga berpesan, agar warga tetap sabar dan percaya kepada pengurus Posko. [dik]

Posko Banjir STIE-TN dapat Dukungan Personel Kostrad I Cibinong


Cawang, [tn.news]
Sebanyak 13 orang personel TNI dari Kostrad I Cibinong memberikan dukungan kepada Dapur Umum Posko Banjir STIE-TN. Menurut Komandan Regu, Bp. Mardin dengan kekuatan 13 orang itu mampu melayani sampai 1.000 orang. Selain menyediakan diri dan tenaganya bantuan dari Kostrad ini lengkap dengan peralatan masaknya. “Untuk daerah Jakarta Timur terdapat 6 Regu Dapur Umum”, tambah, Bp. Mukhsin, Wakil Komandan Regu.
Kedatangan Regu Dapur Umum ini merupakan permohonan langsung dari Ketua RW 08 Cawang, Bp. H.A. Chaeruddin. Warga terlihat sangat senang dengan bantuan ini. “Ingat zaman dulu, Manunggalnya ABRI dengan Rakyat”, kata seorang ibu.
Bantuan lain yang datang ke Posko STIE-TN berupa tenaga medis dari Pos Keadilan Peduli Umat. Sementara untuk kebutuhan makan, Insya Allah cadangan logistik masih mencukupi. Demikian kata Humas Posko STIE-TN, Bp. Andiko[ derry]

Jangan Takut...!

Cawang, [tn.news]

Hal yang berat untuk dilakukan setelah banjir adalah pemulihan. Dalam kunjungannya ke bekas lokasi banjir di RW 08 Tanjung Sanyang Cawang, Ketua STIE-TN Bp. Iwan Darmawansyah, terlihat sangat prihatin dan trenyuh. Karena ada rumah warga yang benar-benar rata dengan tanah. Ada yang atap rumah hanyut dibawa arus banjir. Ada yang dinding rumah jebol. “Sangat memprihatinkan”, kata Pak Iwan pada reporter tn.news.

Pada pertemuannya dengan Ketua RW 08, Bp. H.A. Chaeruddin, pak Iwan menjernihkan persoalan bahwa ada isu warga pengungsi akan di evakuasi karena kampus akan kembali beraktivitas. “Jangan takut, kita akan fasilitas. Tidak ada itu pindah-pindah”, tegas pak Iwan.

Dalam kesempatan itu Ketua RW 08, juga menghimbau kepada warga agar tetap sabar. “Percayakan pada petugas, Jangan Takut, Insya Allah setiap bantuan yang mengalir akan kami salurkan kepada warga”.

Jadi kalau ada isu-isu yang berkembang di luar sebaiknya ditanyakan lagi ke Posko. Baik itu Posko RW atau Posko STIE-TN [dik]

Wednesday, February 7, 2007

Eno Lerian Kuliah di STIE-TN?

Artis, Penyanyi dan Bintang Sinetron, tiba-tiba ada di Kampus Jingga STIE-Tunas Nusantara. Kehadirannya beserta rombongan artis lainnya, seperti Yatie Octavia, Nur Afni Octavia, Ratna Listy dll, ternyata bukan untuk belajar alias kuliah. Namun ingin berbagi rasa dengan para pengungsi banjir.
Eno kemudian mengajak ibu-ibu dan anak-anak untuk bernyanyi. Maka aula STIE-TN pun bergema dengan pekik lagi, Gebyar...gebyar... pelangi Jingga.......!!![dik]

STIE TN "Kebanjiran" Anak-anak

Banjir yang melanda Tanjung Sanyang Cawang ternyata tidak membuat kalangan anak kehilangan keceriaan. Bermain adalah kesenangan setiap anak. Demikian juga halnya dengan anak-anak yang mengungsi ke STIE Tunas Nusantara. Tak ada waktu bagi mereka untuk bersedih.
Aktivis mahasiswa, para Tunas Jingga, yang diback-up oleh, Pusat Inkubator Bisnis (PIB) Tunas. Kepala PIB Tunas, Ir. Ronnie Koestiana, mengatakan, "Walapun sedang dilanda musibah, anak-anak tetap harus mendapatkan hak bermainnya. Atas dasar itu maka kami memfasilitasi ini".
Langkah yang diambil oleh aktivis Tunas Jingga ini cukup efektif dan dapat dirasakan manfaatnya. "Setidaknya mereka tidak bermain di lumpur, jadi bisa mengurangi kena penyakit", kata Yuli, seksi Humas Posko Banjir STIE-TN.
"Aduh... om, disini seneng banget. Kita bisa maen-maen. Ada hadiahnya lagi", kata Reni, 7 tahun dengan riang. [dik]

Tuesday, February 6, 2007

FOSAD & Artis datangi STIE-TN


Cawang [KB- 06/02/07]
Ketua Umum FOSAD, Faisal R.R beserta rombongan artis dan beberapa media infotainment mengunjungi pengungsi banjir Tanjung Sanyang Cawang yang di tampung di Aula STIE-TN sejak hari Sabtu (03/02/07) lalu. Rombongan disambut oleh Ketua STIE-TN, Iwan Darmawansyah yang didampingi mahasiswa Kampus Beasiswa Kampus Wirausaha.
Dalam kesempatan itu rombongan Faisal, pamannya almh. Alda Risma menyerahkan bantuan makanan siap santap sebanyak 600 porsi. Sebelum penyerahan bantuan artis Ratna Listi memimpin do'a agar warga yang dilanda bencana banjir dapat menjalani hari-hari di pengungsian dengan tabah.
Dalam sambutannya, Faisal meminta Gubernur DKI-Jaya lebih serius melayani masyarakat. [dik]

Monday, February 5, 2007

Banyak Anak & Balita di Aula TN

Cawang (KB-05/02/07)
Aula STIE-TN yang dipenuhi pengungsi banyak pula diantaranya terdapat anak-anak dan balita. Pengungsi yang berasal dari RT 08 Tanjung Sanyang Kelurahan Cawang Jakarta Timur ini merupakan titipan langsung dari Lurah Cawang, Pak Budhi.
Ketika masuk warga diterima oleh HUMAS STIE-TN, Pak Agus Selamet. Setelah melakukan koordinasi dengan Ketua STIE-TN, Pak Iwan Darmawansyah warga langsung diterima dan ditempatkan di Aula.
Sebagai hiburan pihak STIE-TN menyediakan televisi dengan pantulan layar lebar. Sehingga warga dapat memantau perkembangan musibah banjir yang melanda wilayah DKI-Jaya.

Berita Foto:
Atas [Seorang ibu sedang menidurkan bayinya]
Bawah [Lurah Cawang, Pak Budhi diterima oleh Humas STIE-TN, sekaligus Koordinator POSKO BANJIR TN, Pak Agus Selamet]

Ketua STIE Tunas Nusantara Sambut Rombongan Ny. Rini Sutiyoso

Cawang (KB-05/02/07) Korban banjir di daerah Tanjung Sanyang Kelurahan Cawang kebanyakan berasal dari RW 08 mendapat kunjungan Istri Gubernur DKI Jaya, Ny. Rini Sutiyoso yang juga didampingi Ny. Fauzi Bowo beserta anggota Dharmawanita lainnya.
Rombongan yang disambut langsung oleh Ketua Yayasan Pengembangan Tunas Nusantara, H. Zakir Boneh dan Ketua STIE-TN, Iwan Darmawansyah datang meninjau Pengungsi yang menempati Aula STIE-TN. Dalam kesempatan itu, Ny. Rini dan Rombongan menyerahkan bantuan secara simbolis yang langsung diterima oleh warga (korban banjir).

Teks Foto:
Ketua YPTN, H. Zakir Boneh dan Ketua STIE-TN, Bp. Iwan Darmawansyah, didampingi Lurah Cawang, Bp. Budhi menyambut kedatangan Ny. Rini Sutiyoso dan Rombongan. (Atas)

Ketua YPTN, H. Zakir Boneh, mendampingi Rombongan Melihat Korban Banjir (Bawah)

Saturday, February 3, 2007

STIE TN Tampung Pengungsi Banjir

Jakarta [KB-03/03/07]
Kampus Jingga STIE Tunas Nusantara kedatangan sejumlah keluarga dari RW 08 Kelurahan Cawang Jakarta Timur. Para korban banjir yang terdiri dari ibu rumah tangga dan anak-anak ini diterima langsung oleh Ketua STIE-TN, Iwan Darmawansyah yang didampingi oleh Kepala Humas, Agus Selamet.
Koordinator Pengungsi , Djoko Soemarjo, ketika dihubungi sedang melakukan pendataan terhadap jumlah pengungsi. "Pengungsi ini berasal dari RT 04, 05, 06 dan 08 yang tinggal di sekitar Tanjung Sanyang, sekitar 2 km dibelakang RSUD Budhi Asih Cawang. Mengenai jumlah kami belum dapat memberikan datanya karena sedang dilakukan penghitungan", jelas Pak Djoko.
Sementara pihak STIE-TN langsung membentuk POSKO BANJIR TN, dan Ketua STIE-TN menunjuk Pak Agus Selamet selaku Koorditor POSKO. Dibantu oleh para mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa.
Sementara berita ini ditulis sedang dilakukan pendataan. [dik]

Thursday, February 1, 2007

Lulus Ujian Skripsi

Beberapa mahasiswa STIE TUNAS NUSANTARA dari program studi Manajemen (S1) dan Akuntansi (D3) berfotoria sebagai wujud sukses dan lulus dalam menjalani ujian.
"Jadi sarjana deh..." seru mereka kegirangan. [dik]